7 SIFAT PEMIMPIN YANG
BAIK DI SEKOLAH
Oleh
: Guslian Ade Chandra
Ketua
Umum LSM. Gerakan Aspirasi Pemuda Aceh Rakyat Indonesia
Istilah pemimpin dalam bidang pendidikan atau educational leadership mengacu pada pemimpin di sekolah yang berusaha memadukan tiga kepentingan yang utama di sekolah. Kepentingan tersebut adalah kepentingan guru, kepentingan siswa dan kepentingan orang tua. Dimasa sekarang sekolah menghadapi tantangan yang sangat berat dikarenakan sekolah diharapkan bisa menjadi jawaban dari berubahnya jaman dan banyaknya sumber pengetahuan diluar sekolah.
Menurut pandangan saya, bahwa
didalam menjalankan Tugas dan tanggung jawab didalam mengelola sebuah Manajemen
Badan Publik, dalam mengembani tugas Negara. Untuk menjalankan kepemimpinan yang
baik, yaitu menyarankan 7 sifat yang membuat pemimpin mampu menghadapi
tantangan di abad 21, saya akan coba
mencari hubungan dengan dunia pendidikan.
1. Challenge – Tantangan. Pemimpin yang baik memberi
tantangan kepada komunitas sekolahnya. Tantangan disini tidak selalu dalam
pengertian prestasi yang terukur, lulus UAN 100 persen misalnya. Walaupun hal
tersebut juga bukan hal yang jelek tetapi mengapa tidak dicoba hal-hal lain.
Sekolah bebas bullying, sekolah yang melek TIK atau mengefektifkan
pembelajaran di kelas dengan perencanaan yang matang misalnya . Banyak hal yang
bisa dijadikan tantangan, dan hanya pemimpin sekolah yang baik yang bisa
membuat tantangan menjadi kenyataan. Terkadang terlalu tinggi menggantung
standar juga akan berakibat tidak baik, hitunglah sumber daya dan keunggulan
apa yang sekolah punyai. Baru kemudian tantangan atau target bisa dimulai dari
sana. Ingat sukses yang besar dimulai dari sukses yang kecil-kecil.
2. Culture – Budaya.
Pemimpin yang baik secara sadar menciptakan budaya. Budaya tepat waktu, bisa
dimulai dari hal yang kecil, tidak terlambat saat memulai rapat, atau masuk
sekolah. Budaya menghormati orang lain bisa dimulai dengan mematikan HP saat
rapat sedang berlangsung dan tidak berbicara satu sama lain saat ada orang yang
berbicara didepan podium. Hal-hal yang sederhana namun diterapkan secara terus
menerus bisa dengan mudah menjadi budaya positip di sekolah. Jangan lupa
memberi selamat atau reward kepada guru atau siswa yang mempraktekan kebiasaan
yang baik.
3. Curiosity – Ingin tahu. Pemimpin
sekolah yang baik selalu ingin tahu. Selalu bertanya untuk segala kemungkinan
yang terbaik. Jika ada guru atau siswa mengeluhkan mnegenai sesuatu hal, ia
akan mengajarkan atau memberi contoh untuk mencari tahu apa yang mungkin bisa
dilakukan sekaligus bersama-sama mencari jalan keluar. Memang sudah menjadi
tugas pemimpin untuk menangani keluhan dari semua pihak, guru, siswa dan orang
tua. Namun pemimpin yang baik bisa mendengarkan, memberi masukan sekaligus
menyelesaikan dengan bijaksana.
4. Charisma - Berkarisma. Karisma
bukan hal yang wajib bagi pemimpin. Orang seperti Soekarno memang berkarisma,
buat kita yang orang biasa, berharap mempunyai karisma seperti beliau nampaknya
hanya mimpi. Semua pemimpin sebenarnya dengan gampang bisa mempunyai karisma,
tergantung caranya memimpin.
5. Communicate – Berkomunikasi.
Pemimpin yang baik berbicara ‘dengan’ kita bukan berbicara’kepada’ kita.
Merupakan sebuah hal yang berbeda bukan? Kedua istilah tersebut kelihatan
sederhana. Namun terasa sekali bedanya. Ketika seorang pemimpinyang baik
berbicara dengan staf, guru atau orang tua saat yang sama pemimpin menjadi
pendengar yang baik, mau mengerti dan menempatkan harga diri rasa
kepercayaan serta itikad baik terhadap orang lain diatas segalanya.
6. Connect – Terhubung.
Pemimpin disekolah yang baik selalu terkoneksi dengan semua orang. Dengan cepat
orang lain bisa tahu apa yang sedang dikerjakan olehnya. Caranya bisa
bermacam-macam dari berbicara didepan rapat mengenai apa yang
dilakukannya, menulis di bulletin sekolah sampai menulis blog di internet.
Tidak usah dengan artikel yang panjang dengan dot points saja sudah cukup untuk
memberi kabar pada semua orang yang terlibat dengan pekerjaannya sebagai pemimpin.
7. Commit – komitmen.
Pemimpin yang baik menaruh komitmen yang tinggi terhadap kesejahteraan dan
perasaan orang-orang disekitarnya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa kita
tidak bisa menyenangkan semua orang, tapi pemimpin yang baik tahu apa masalah
mandasar yang semua orang inginkan dan rasakan. Juga tidak melulu masalah
penggajian. Sebab kadang persoalan gaji di sekolah swasta tergantung dengan
kemampuan sekolah dan banyak nya siswa. Masih banyak cara mensejahterakan
bawahan, persoalannya pemimpin yang baik tahu cara mencari benefit atau
keuntungan lain yang bisa didapat oleh bawahannya dengan bekerja di sekolah
yang ia pimpin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar